Kamis, 10 November 2016

ISTIQOMAH DALAM BERIBADAH DAN BERAMAL

Tidak ada komentar:
ISTIQOMAH DALAM BERIBADAH DAN BERAMAL
Sumber: http://groups.yahoo.com/group/pesantren/message/842
Oleh: Ustadz M. Ali Halim

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :"Tuhan kami adalah Allah SWT"
QS. {41/30}
kemudian mereka istiqomah, maka para malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan) Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah
dijanjikan Allah SWT kepadamu (Q.S. Fushshilat :30)
.
Istiqomah menurut etimologi bahasa adalah sedang-sedang atau
tengah-tengah.
Menurut terminologi syara' adalah menetapi jalan yang benar
dengan menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-NYA baik
dhohir (terang-terangan)maupun bathin (tersembunyi). Beberapa sahabat Nabi Saw,ketika ditanya tentang ma'na istiqomah memberikan jawaban yang berbeda-beda : Abu Bakar AsShiddiq menyatakan,istiqomah adalah anda tidak menyekutukan Allah SWT sama sekali. Umar bin Khattab menyatakan engkau menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-NYA dan tidak bersikap seperti musang. Ustman bin Affan berpendapat Istiqomah itu ya ikhlas,sedangkan Ali bin Abi Thalib Istiqomah itu mengerjakan kewajiban-kewajiban. Jadi istiqomah itu adalah Tidak menyekutukan Allah SWT sama sekali, menjalankan perintah-NYA dan meninggalkan larangan-NYA dan semuanya dilakukan dengan secara ikhlas. Sementara sebagian para ulama berkesimpulan bahwa istiqomah terbagi dalam tiga hal:
Istiqomah dalam ucapan; berarti menjaga lisan sesuai dengan ketentuan
syahadat, dibulan puasa ini, hendaknya puasa tidak hanya menahan lapar dan
dahaga saja, namun lisanpun harus ikut berpuasa, jangan sampai berbohong,
mengucapkan kata-kata kotor, berghibah ataupun bergosip ria.
Istiqomah dalam hati, berupa kejujuran dan kemauan, hati adalah anggota tubuh yang paling penting, jika hati kita baik maka akan baik semua sebaliknya jika rusak maka akan rusak semua. Hal tersebut dikarenakan hati adalah pemimipin seluruh tubuh” Kejujuran dalam raga, berupa menjalankan ibadah dan ketaatan dengan sebaik-baiknya.
Iman manusia mengalami fluktuasi naik-turun, manakala iman seseorang
naik, maka akan banyak amal sholehnya. Tapi sebaliknya, bila iman sedang
turun, maka timbul rasa malasuntuk beramal sholeh. Untuk itu kita perlu
istiqomah agar menjaga iman ini selalu stabil dalam beramal sholeh. Hal
tersebut membutuhkan beberapa hal:
Kita perlu menjaga kesholehan kita baik dhahir maupun batin karena kita hidup untuk diuji dan kematian sewktu-waktu menghampiri kita, sehingga kita perlu persipan selalu. Kita harus menetapi keyakinan dan beramal yang benar berdasarkan ajaran Rasulullah SAW dan Salafusholeh.

Kita perlu selalu bersikap moderat sesuai dengan ajaran Islam, tidak ekstrim dan tidak kendor. Seimbang anatara duniawi dan ukhrawi QS. {28/77} "Dan carilah pada apa yang telah deanugrahkan Allah SWT kepadamu (kebahagiaan) nergi akherat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al Qoshash : 77) Kita harus berpakaian dengan akhlak mulia yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan dicontohkan Rasulullah SAW. Taqwa adalah sebaik –baik pakaian QS.:26) "Dan pakaian Taqwa itulah yang paling baik (Al-A'raf:26) Kita perlu pendamping atau kawan yang sholeh agar selalu mengingatkan kita, ketika kita lupa dan bisa saling menasehati dalam kebaikan. Salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang Sholeh.
Semoga kita selau istiqomah dijalan Allah SWT dengan menjalankan Islam
dalam kehidupan kita.
Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

 
back to top